pertama Nida mau jelasin tenteng 10 ciri aliran sesat ajaran islam menurut MUI
1.mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam.
2.meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil Al-Quran dan Sunnah.
3. meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran.
4. mengingkari otentisitas dan kebenaran Al-Quran.
5.menafsirkan Al-Quran tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir.
6. mengingkari kedudukan hadits sebagai sumber ajaran islam.
7.melecehkan dan mendustakan Nabi saw.
8.mengingkari Nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasul terakhir.
9.mengurangi dan atau menambah pokok-pokok ibadah yang tidak ditetapkan oleh syariat.
10.mengkafirkan sesama muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Hati-hati loh Syi'ah udah bener-bener melenceng
1.iya, 2.iya, 3.iya, 4.buktinya merekabilang qur'an salah mereka puny mus'haf lain yaitu mus'haf Fatimah, 5. gaktau deh hehehe(garuk garuk kepala yg gk gatal), 6.iya, 7. iya buktinya mereka mencela Muhammad SAW, 8.menurut mereka harusnya nabi terakhir ali bin abi thalib, 9.iya liat sholatnya, 10.iya bahkan sunni bisa di bunuh liat suriah
Jadi klo kita gak masuk ke kelompok mereka kita bakal dibunuh(insya Allah syahid) hiii
trus syi'ah itu lebih kejam dri pada yahudi liat aja mereka(syi'ah) mem bunuh klo yahudi hanya menjauh kan.
trus aqidah mereka tuh
1.Jafri'ah: Imamiyah Itsna Asyariya
2.Taqqiyah: Pura-pura
3. Raj’ah: jadi oang yang udah mati bisa idup lgi
4.
rukun islam mereka juga beda, yaitu:
a)
As-Sholah
b)
As-Shoum
c)
Az-Zakah
d)
Al-Haj
e)
Al wilayah
rukun iman mereka ada 5{:P klo kta(sunni) 6}, yaitu:
a)
At-Tauhid
b)
An Nubuwwah
c)
Al Imamah
d)
Al Adlu
e)
Al Ma’ad
syahadat juga:
Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam
mereka.
dan mereka sangat membenci Utsman, Abu Bakar. Umar,
Wali Allah mereka 12 klo kita semua mu'min wali allah ada di surat at-taubah , yaitu:
10
Ali al-Hadi
12
Mahdi
jumlah ayat kitabullah mereka 17.00 ayat 6.000-an aja susah hafalinya apalagi 17.000
klo surga menurut mereka juga beda(kacau!!), yaitu:
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang
tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang
tersebut taat kepada Rasulullah
syi'ah juga suka mencela sahabat nabi dan mereka punya peryaan hari as-syura yaitu 10 muharram trus nikah mut'ah(kawin kontrak)juga boleh
perbedaan nya jga banyak, yaitu
1.
Ahlussunnah :
Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a)
Syahadatain
b)
As-Sholah
c)
As-Shoum
d)
Az-Zakah
e)
Al-Haj
Syiah :
Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
a)
As-Sholah
b)
As-Shoum
c)
Az-Zakah
d)
Al-Haj
e)
Al wilayah
2.
Ahlussunnah :
Rukun Iman ada 6 (enam) :
a)
Iman kepada Allah
b)
Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c)
Iman kepada Kitab-kitab Nya
d)
Iman kepada Rasul Nya
e)
Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
f)
Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah :
Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
a)
At-Tauhid
b)
An Nubuwwah
c)
Al Imamah
d)
Al Adlu
e)
Al Ma’ad
3.
Ahlussunnah :
Dua kalimat syahadat
Syiah :
Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam
mereka.
4.
Ahlussunnah :
Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam
Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak
dibenarkan.
Syiah :
Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya
orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti
orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk
neraka.
5.
Ahlussunnah :
Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a)
Abu Bakar
b)
Umar
c)
Utsman
d)
Ali Radhiallahu anhum
Syiah :
Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena
dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali
sendiri membai'at dan mengakui kekhalifahan mereka).
6.
Ahlussunnah :
Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma’shum, hanya
dimiliki oleh para Nabi.
Syiah :
Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat Ma'’hum, seperti
para Nabi.
7.
Ahlussunnah :
Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah :
Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan, bahwa para
sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa
orang saja. Alasannya karena para sahabat membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai
Khalifah.
8.
Ahlussunnah :
Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul
Mu’minin.
Syiah :
Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.
9.
Ahlussunnah :
Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah
Kutubussittah :
a)
Bukhari
b)
Muslim
c)
Abu Daud
d)
Turmudzi
e)
Ibnu Majah
f)
An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin
sedunia).
Syiah :
Kitab-kitab Syiah ada empat :
a)
Al Kaafi
b)
Al Istibshor
c)
Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d)
Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh
pengikut-pengikut Syiah).
10.
Ahlussunnah :
Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah :
Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidak orisinil.
Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11.
Ahlussunnah :
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul
Nya.
Syiah :
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang
tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang
tersebut taat kepada Rasulullah.
12.
Ahlussunnah :
Aqidah Raj’Ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah adalah besok diakhir
zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait
akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Syiah :
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana diceritakan : bahwa nanti diakhir
zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke
Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait
yang lain.
Setelah mereka semuanya bai'at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu
Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai
mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali. Sebagai balasan atas
perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Keterangan :
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan dengan Imam Mahdinya
Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
13.
Ahlussunnah :
Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram.
Syiah :
Mut’ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh
golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya
Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
14.
Ahlussunnah :
Khamer/ arak tidak suci.
Syiah :
Khamer/ arak suci.
15.
Ahlussunnah :
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci.
Syiah :
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.
16.
Ahlussunnah :
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Syiah :
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.
(jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang
Syiah dihukum tidak sah/ batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan
kiri).
17.
Ahlussunnah :
Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.
Syiah :
Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/ batal
shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan
Amin dalam shalatnya).
18.
Ahlussunnah :
Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang
mempunyai udzur syar’i.
Syiah :
Shalat jama’ diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapun.
19.
Ahlussunnah :
Shalat Dhuha disunnahkan.
Syiah :
Shalat Dhuha tidak dibenarkan.
(padahal semua Auliya’ dan salihin melakukan shalat Dhuha).
Demikian telah kami nukilkan perbedaan-perbedaan antara aqidah Ahlussunnah
Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sengaja kami
nukil sedikit saja, sebab apabila kami nukil
seluruhnya, maka akan memenuhi halaman-halaman buku ini.
Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan
tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap).
Masihkah mereka akan dipertahankan sebaga Muslimin dan Mukminin ? (walaupun
dengan Muslimin berbeda segalanya).
Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar
masyarakat memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah
dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) itu, disamping dalam Furuu’
(cabang-cabang agama) juga dalam Ushuul (pokok/ dasar agama).
Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta
memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal tersebut dapat kita
maklumi, sebab mereka itu sudah memahami benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia
tidak akan terpengaruh atau tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan
(ditipu).
Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah orang-orang
yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh Syiah.
Akhirnya, setelah kami menyampaikan perbedaan-perbedaan antara Ahlussunnah
dengan Syiah, maka dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada Alim Ulama serta
para tokoh masyarakat, untuk selalu memberikan penerangan kepada umat Islam
mengenai kesesatan ajaran Syiah. Begitu pula untuk selalu menggalang persatuan
sesama Ahlussunnah dalam menghadapi rongrongan yang datangnya dari golongan
Syiah. Serta lebih waspada dalam memantau gerakan Syiah didaerahnya. Sehingga
bahaya yang selalu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita dapat teratasi.
Selanjutnya kami mengharap dari aparat pemerintahan untuk lebih peka dalam
menangani masalah Syiah di Indonesia. Sebab bagaimanapun, kita tidak menghendaki
apa yang sudah mereka lakukan, baik di dalam negri maupun di luar negri,
terulang di negara kita.
Persamaan Yahudi dan Syi'ah
1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syiah, mereka punya
Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang
tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat
Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat
menghapus sepuluh ribu ayat lebih.
2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syiah
melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, ‘Aisyah —radhiallahu ‘anha— sebagaimana yang diungkapkan
Al-Qummi (pembesar Syiah) dalam Tafsir Al-Qummi (II/34).3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syiah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah,” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).
4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah al bada’. Abu Abdillah berkata, “Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah.” (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331).
Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman,
“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)
Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, “Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka.” (Al Kafi: 1/261).
5. Yahudi berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”
6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syiah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni.
7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syiah Rafidhah mengatakan, ”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”
8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam, bukan keturunan Nabi Musa ‘alahis salam. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein radhiyallahu ‘anhu, bukan Al Hasan radhiyallahu ‘anhu.
Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad —‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah —Tabaraka wa Ta’ala— menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein —‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun —‘alaihimas salam.”
9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Maidah: 12.
10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.”
Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibril ‘alaihis salam berkhianat, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya,
“Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193)
11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah Azza wa Jalla, artinya:
“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82)
Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi Ahlus Sunnah wal Jamaah, bahkan menganggap mereka sebagai najis.
12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an,
“’Uzair anak Allah.” (Qs. At-Taubah: 30)
Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat. Demikian pula dengan Syiah, Anda dapat melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali radhiyallahu ‘anhu dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla bersatu dalam dzat mereka. Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.
Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “Para penolong ‘Isa.” Dan ketika orang-orang Syiah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”
(http://abuthalhah.wordpress.com/2009/07/20/antara-yahudi-dan-syiah/)
Al-Baghdâdi rahimahullâh telah menjelaskan secara ringkas permusuhan kaum Syi’ah Bathiniyah ini terhadap Islam dan kaum Muslimin. Beliau berkata:
“Ketahuilah –semoga Allâh membuatmu bahagia– sesungguhnya bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Bathiniyah terhadap kaum Muslimin lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Yahudi, Nashrani maupun Majusi. Bahkan lebih besar daripada kaum Dahriyah (atheis) serta kelompok-kelompok kafir lainnya. Bahkan lebih besar daripada bahaya yang ditimpakan oleh Dajjal yang muncul di akhir zaman.
slamat melindungi diri kalian jangan sampe ter tertipu
Jaa-nee
Panda-chan
Panda-chan
No comments:
Post a Comment